Rabu, 10 Juli 2013

Urgensi Mentoring



Mentoring…..oh mentoring
Tema: Manfaat dan pentingnya mentoring dalam kehidupan serta harapan akan mentoring.
Menurut aku, mentoring itu penting. Sangat penting. Sebelum mengenal mentoring, aku sudah lebih dahulu mengenal liqo. Saat pertama kali aku mengikuti liqo ketika duduk di bangku kelas I SMP. Awalnya, grup liqo ku itu beranggotakan tiga orang akhwat sebaya yang belum aku kenal, sampai akhirnya mereka menjadi sobat baik ku, dan murobbi’ah ku yang paling sabar dan semangat membina kami bertiga. Pertama-tama, aku tidak begitu rutin mengikuti kegiatan liqo yang diadakan setiap hari Minggu di rumah murobbi’ah ku itu, karena saat itu aku belum begitu mengenal dekat teman-teman di liqo, dan masih tidak mengerti dan memahami manfaat liqo yang sebenarnya.
Akibat jarangnya aku datang ke liqo, ibadahku berantakan, Al Qur’an semakin hari semakin hari semakin jarang aku baca, hafalan surat tidak bertambah, dan pengetahuan tentang Islam sangat sedikit yang aku ketahui, lebih sering mendengarkan lagu-lagu barat, dan hafal lirik-liriknya dari pada mendengarkan dan menghafalkan Al Qur’an. Astagfirullah… Istilahnya mencari ketenangan dunia, gundah gulana karena ibadahku yang semakin berkurang, dan kurang menghadirkan Allah dalam setiap hari ku. Waktu terus berjalan, sampai akhirnya aku duduk di kelas 3 SMP. Saat itu, aku memuhasabah diri. Mulai lagi mengikuti liqo, dan mulai lagi mendekatkan diri kepada Allah, menjelang Ujian Nasional untuk masuk ke SMA. Pilihan SMA ku dulu adalah SMA ku yang sekarang, SMA 14. Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah.
Di SMA 14, ternyata rohis adalah sebuah bidang wajib bagi muslim dan muslimahnya, bukan sebuah ekskul. Kegiatan rutin yang harus diikutinya adalah kegiatan mentoring. Grup mentoring ku, XD besar, terdiri dari 10 orang teman perempuan di kelas ku, dengan kakak mentor yang sabar dan penuh ceria wajahnya, Kak Yuni Sudarsih. Awalnya, berat mengikuti mentor. Berat karena dulu di SMP, kegiatan seperti ini tidak ada. Tetapi yang tidak asing, mentoringnya di mulai dengan membaca Al Qur’an, seperti kegiatan liqo ku setiap minggu. Waktu berjalan, dan akhirnya aku pun terbiasa akan mentoring.
Setelah menjadi siswi SMAN 14, akhirnya aku terbiasa dengan kegiatan mentoring dan keputrian tiap minggunya. Mentoring membangkitkan lagi semangat ku untuk tetap mengikuti liqo' mingguan ku itu. Aku jadi rajin datang, mulai lagi ningkatin baca Al Qur'an tiap harinya. Ibadah pun mulai meningkat. Dengan lembar mutaba'ah yang wajib diisi, aku jadi termotivasi buat ningkatin ibadah ibadah selain yang wajib. Awalnya aku malu karna lembar mutaba’ah yang diisi teman-teman di liqo’ ku itu penuh. Sejak itu..aku mulai memuhasabah diri. Malu sama diri sendiri, malu sama Allah juga kalo umur meningkat tapi ibadahnya enggak.
Mentoring dan liqo' itu semacam tempat buat aku men-charge baterai iman ku tiap minggunya. Materi-materi Islami yang diberikan, Insya Allah ga cuma aku denger, juga jadi bahan renungan dan bahan muhasabah diri. Mentoring itu wajib, dan aku pribadi Insya Allah dengan senang hati akan datang mentoring dan mengikutinya dengan baik. Mentoring di semester 1 kemarin, dan semester 2 ini agak berbeda. Kalau di semester 1, selalu mentoring tiap minggunya. Awalnya memang, aku akui mentoring itu berat sekali di jalankan. Teman ku bahkan ada yang jarang sekali ikut mentoring, yang alasannya aku gak tau itu logis atau enggak, prihatin. Ternyata, yang aku rasakan, tidak sama seperti yang dirasakan teman-temanku. Masih ada temanku, tidak hanya satu atau dua orang, yang kurang semangat dan agak malas mengikuti mentor, bahkan mereka mengatakan kalau perlu, mentoringnya sebulan sekali saja. Entah kenapa, ketika mereka mengatakan itu, otak ku berkata lain, aku tidak setuju dengan mereka.
Aku pernah membaca sebuah kutipan dalam sebuah buku yang aku lupa judulnya, tetapi kutipannya aku simpan; "Meskipun zaman kenabian telah berlalu, manusia masih saja membutuhkan orang yang mau mengajarinya tentang apa yang tidak mereka ketahui, menunjukinya jika tersesat, mengingatkannya jika terlupa, menegurnya jika menyimpang, dan mencegahnya jika melampaui batas". Ini salah satu manfaat mentoring yang sudah aku rasakan. Kakak kakak mentor yang baik hati nan sabar akan membantu memberikan ilmu-ilmu yang belum tentu di dapatkan di dunia luar. Kakak kakak mentor akan berusaha mengingatkan adik-adiknya, seperti memberikan semangat dan dukungan, serta mengingatkan dalam hal ibadah, juga rajin sekali mengingatkan untuk selalu hadir mentoring. Serta segala kebaikan lain yang untuk melakukannya aku yakin, butuh kesabaran yang tidak main-main.
Allah pun, menyuruh kita untuk berkumpul dengan orang saleh serta saling mengingatkan dalam kebaikan. Dengan mentoring, insya Allah semuanya itu akan terpenuhi. Itu semua aku jadikan acuan, dan motivasi untuk tetap mengikuti mentoring. Alasan yang menurutku kuat. Alasan yang mungkin, tidak semua orang mengetahuinya.
Mentoring juga memperkuat ukhuwah. Mendekatkan seseorang dengan seseorang yang lain di dalam sebuah lingkaran mentor. Bisa saling mengenal lebih dalam tentang teman-teman se-mentor. Berbagi kisah, mencari solusi bersama-sama, belajar bersama, dan hal-hal lainnya yang bersifat positif dan dekat dengan Islami. Sarana dakwah untuk saling mengingatkan sesama di lingkungan yang katanya modern ini.
Kesimpulan.
            Mentoring dan liqo’ menurut ku, itu kegiatan yang penting untuk di hadiri dan diikuti dengan baik. Meskipun awalnya, dan bahkan terkadang ketika iman sedang turun, mentoring akan berat untuk di jalani, tetapi manfaat mentoring sangatlah besar artinya. Dengan mentoring, Iman Insya Allah akan senantiasa ter-charge dengan sendirinya. Mentoring sangatlah di butuhkan.

Jakarta, 29 Maret 2013
Iffah Hasna Sholihat
XD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar